Selasa, 07 Februari 2012

Malaikat Pelindung


(Cuman buat soundtrack gk resmi)

      Malam ini, malam yang dingin ini aku telah berhasil mengalahkan dia. Rintik-rintik hujan yang mengenai tanganku lambat laun mulai membersihkan bercak-bercak darah yang menempel di tanganku. aku membiarkan saja tangan ini membasah dan bersih sedang kepalaku terus menengok ke bawah.

     Di bawah guyuran hujan ini, di sebuah gang buntu yang terbengkalai ini, seorang gadis yang kelihatannya sudah tak terurus lagi mengadahkan kepalanya keatas, tatapannya terus menantang hujan yang terus-menerus mengeroyokinya dan aku. Dan beberapa saat kemudian aku melihat dia menangis. Yah, mungkin agak konyol bagaimana aku dapat meihat orang menangis dibawah guyuran hujan, apalagi hujan ini begitu deras. Tapi percayalah, aku benar-benar melihat dia sedang menangis. Lalu ia kembali membenamkan kepalanya di antara lutut itu. Aku akan pergi sebentar untuk mengawasi sekitar, mungkin saat aku kembali lagi kemari ia sudah tak ada.

     Aku sudah kembali, saat aku menengok kembali kebawah, gadis itu masih dibawah. Haruskah aku mendatanginya? mungkin aku akan menemukan sesuatu disana, mengenai gadis malang itu.

      Dia terlihat sangat ketakutan ketika dia melihatku tepat di depannya, aku ingin memeluknya. aku ingin melindunginya. Tatapannya beralih ke lain arah, aku ikuti arahnya dan aku melihat mayat seekor anak anjing tergeletak begitu saja disana. Aku kembali melihat wajahnya yang penuh tangis dan ketakutan. lalu ia memelukku sambil menangis.

     Tak lama setelah itu, datanglah segerombol orang yang datang. Mereka kelihatan sangat sangar namun aku tidak takut untuk melindungi dia. Gadis itu kelihatan sangat ketakutan namun ia pasrah saja dan maju ke depan. Lalu kulihat pria itu mulai mengeluarkan pedangnya dan ingin menyayat gadis itu. Sentak aku mencegahnya dan berkelahi dengan semua pria itu .

      Aku telah berhasil mengalahkan mereka semuanya, dan mereka pergi tunggang langgang. Namun gadis itu bukannya senang tetapi tangisnya makin menjadi. Ada apa dengan gadis itu? apakah karena ia telah kehilangan anjing itu yang telah bersama-sama dengannya selama 5 tahun terakhir ini sehingga ia telah merasa kehilangan dan kesepian? aku memeluknya dengan pelan dan melindunginya dari hujan namun gadis itu malah menyuruhku pergi.

     Aku pergi meninggalkan dia seperti seekor anjing yang kabur setelah diomeli majikannya. Di sebuah taman mengahadap sebuah danau kecil. Di bawah pohon, aku terus beristirahat sambil melihat bintang yang bertebaran di angkasa. Aku terus memikirkan gadis itu, mungkinkah ini sudah waktunya untukku meninggalkan dunia ini, meninggalkan jasad ini? gadis itu, ya gadis itu. Dia telah membuatku hangat. Mata indahnya yang telah menantang hujan telah memberiku keberanian untuk menghadapi semua ini. Mungkin memang umurku tak akan lama. Tapi kumohon biarkan ia tidak sedih, tidak lagi merasakan kesepian, biarkan aku saja yang merasakan peneritaannya, jangan dia. Mungkin sebentar lagi aku tak akan berwujud di dunia ini. Tetapi biarkanlah ia merasakan apa itu kehangatan. Biarkanlah ia merasa bagaimana indahnya hidup bersama-sama orang yang hidup untuknya. Biarkanlah aku tak akan selamanya bahagia asalkan dia bahagia. Sungguh karena aku sangat mencintai dan ingin melindunginya.

     Aku memberanikan diri untuk menghadapnya. Aku tak peduli apakah ia akan marah lagi padaku atau tidak. Aku ingin melihatnya.

     Di gang itu, orang-orang yang sama ada lagi. Aku segera berlari untuk melindunginya. Lalu, setelah aku sampai disana dan ia berada dibelakangku, pria pemegang pedang itu dengan sekali ayunan telah memotong tangan kiriku. Rasanya sangat perih dan darah keluar dengan sangat deras dari potongan itu. Namun, aku tak akan pergi sebelum mereka pergi dan tak akan mengganggu gadis itu lagi. Aku akan terus melindunginya! Satu persatu bagian tubuhku terpisah dari tubuhku. Sekarang hanya tinggal kepalaku saja yang masih menyatu dan mungkin tak lama lagi juga akan terpisah. Namun, akan kuberikan senyuman pertama dan terakhirku untuknya. Saat aku telah berhasil memberinya senyuman dan hei! ia melhatnya! dengan rasa bahagia aku telah berani meninggalkan dunia ini dan si pemegang pedang itu telah memancung kepalaku.

     Mugkin jasadku sudah tak memungkinkan lagi untuk kutinggali. Maka kini aku telah menjadi malaikat. Aku melihat mereka sudah pergi dengan rasa sesal, sedang gadis itu ia memegang kepalaku dan melihat kepalaku dengan penuh tangis haru dan ia mengucapkan "terima kasih".

     Aku akan pergi sebentar untuk membersihkan noda-nodaku dan aku bertekad untuk terus melindunginya. Aku meminta ijin kepada tuanku supaya aku menjadi malaikat pelindung bagi gadis itu dan tuanku mengijinkannya.

     Malam pertama ketika aku menjadi malaikat pelindungnya. Ia tidur di tempat itu dalam keadaan menggigil. Disamping mayat anak anjing itu, sambil memeluk jasad kepalaku ia tidur. Dengan kedua sayapku, aku menghangatkan dia supaya ia tidak kedinginan.

     Sudah beberapa minggu setelah kejadian itu, kehidupannya telah membaik, dia telah merasakan bahagianya dicintai. Ternyata doaku terkabul dan aku tetap menjadi malaikat pelindung yg selalu berada disampingnya dan gadis itu dijuluki  sebagai gadis penyembuh.


soundtrack lagi nih: