Selasa, 13 Oktober 2015

Siluet cahaya masuk ke dalam kamar yang remang-remang. Aku terbangun di pagi hari yang anehnya bahkan semangat pun tak menyambutku. Mimpi semalam masih sama seperti malam-malam yang lalu. Apakah mungkin malam ini bunga tidur tetap melantunkan nyanyian yang sama?
Kupalangkan kepalaku ke samping. di sebelah tempat tidurku terdapat sebuah foto seorang gadis yang terbingkai manis. senyum lebarnya tertampang jelas disana. Wajah yang terdapoat di bingkai itu, selalu menjadi tokoh sentral di bunga tiduirku akhir-akhir ini. bukan, tetapi seminggu setelah kehadirannya sudah tak disekitarku. aku segera beranjak duduk di samping tempat tidurku dan memandangnya.
"Kenapa?"
Jujur saja. aku tak tahu dia ada dimana sekarang. semenjak kejadian itu ia sudah tidak memunculkan batang hidungnya di hadapanku. ia... seolah-olah menghilang dimakan bumi. namun anehnya, semenjak kepergiannya itu, hal-hal mistis itu selalu menghiasi kamarku. Awalnya. Aku, sebagai seorang pria yang berfikir logis tidak percaya sedikitpun akan dunia mistis atau spuranatural atau apapun itu. namun, semakin kutangkis semua hal yang tak masuk akal itu, hal-hal itu semakin nyata terlihat di mataku sehingga kepercayaanku itu semakin memudar.
***
Si gadis. aku tak tahu nama aslinya maupun nama panggilannya. Dia mengumpat-umpat mencari kesempatan untuk memandangku. aku yang sellau dikelilingi oleh orang-orang yang menyukaiku. Anehnya, justru gadis yang seperti itu yang aku sukai. Ia tidak agresif, penyayang, dan kalem. 
Namun sayangnya, sepandai-pandainya tupai melopmpat, pasti ia terjatuh pula. Orang-orang mulai curiga padanya hingga menganggap gadis itu adalah seorang penguntit membuatnya semakin jauh daripadaku. namun, bukan hanya itu. ternyata kecurigaan, kebencian dan mungkin rasa mereka yang terlalu melindungi idola mereka yang terlalu tinggi hingga pada saat itu membuat si gadis menghilang.
Aku tak tahu apa yang telah mereka perbuat. Yang kulihat terakhir kali saat itu hanyalah senyum akhirnya yang terus terbayang sampai sekarang. seolah-olah gadis itu mengatakan "selamat tinggal".
***
Foto yang sedari tadi kupegang kini kuletakkan kembali ke tempatnya yang semula. ketika kulayangkan pandanganku dari foto tersebut, terdengar suara sesuatu yang jatuh dan terpecah. ternyata yang jautuh itu adalah bingkai foto Si Gadis. Cukup sudah semua bukti yang kulihat. 
"Siapapun kamu, tunjukkan wujudmu!" Lalu sebuah hantu menunjukkan wujudnya. wujudnya sama seperti yang di foto -- Si Gadis.
Aku tak mau kehilangan dia. Dengan cepat aku menutup semua celah ke luar sehingga ia tidak dapat keluar dari ruanganku. Ia marah dan mulai memasuki tubuhku. Dan ia berusaha menghancurkan tubuhku.
Setelah puas, ia kini keluar dari tubuhku. Tubuhku penuh darah namun aku tidak marah. 
"Apa yang telah mereka perbuat?" Ia tidak berkata, namun ia menulis sesuatu di tembok.
Aku ingin bebas
"Tak akan kubebaskan. tidakkah kamu menyadari betapa aku merindukanmu? kamu telah membuatku seperti ini"
Mengapa?
"Aku ingin selamanya bersamamu"
Kita ini berbeda. aku ada selamanya sedangkan kamu adalah manusia yang tua dan akhirnya berkeluarga. Tua. banyak yang akan menangisimu ketika pergi.
"Aku tak mau bersamanya. aku sungguh-sungguh ingin bersamamu. beritahukan aku bagaimana caranya untuk bisa selamanya bersamamu"
Gadis itu berpaling dari tembok dan dengan cepat ia merasukiku lagi. Aku keluar dari tubuhku dan menyaksikan sendiri bagaimana gadis itu membuka jendela, membawa tubuhku melompat dari jendela di lantai 12. Tubuhku hancur dan tak mungkin diselamatkan.