Sabtu, 08 September 2012

Penantian panjang untuk tak yang pasti

     Penantian panjang untuk suatu yang pasti. Aku terus memandangi layar komputer ini. Aku terus memandanginya dengan wajah harap-harap cemas "kapan ya akan datang" lamunku. Namun sayangnya waktu tak mau menunggu dan sebentar lagi waktu itu akan habis.
     Kupandangi lagi keesokan harinya. Masih di depan layar komputer. Dengan komputer yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda. Namun masih dengan website yang sama. Sungguh, sesungguhnya bagi sebagian orang (atau mungkin sebagian besar orang) Penantianku ini cukuplah konyol dan terlalu berlebihan untuk dikhawatirkan mengingat banyak hal yang menurut mereka lebih penting daripada ini. Namun, hei! semua orang itu mempunyai masalahnya masing-masing dan mereka tidak pantas untuk menyamakan masalah mereka kepada diriku.
     Namun semalam aku telah memikirkan apa yang membuat mereka seperti itu. Egokah? ingin sekali berkata bahwa bukan karena ego. Namun pada kenyataannya, memang egolah yang mewakili semua ini. Egolah yang membuat kita kurang puas akan apa yang telah kita peroleh. Egolah yang membuat sebagian orang menjadi serakah dan egolah yang membuat manusia menjadi bukan manusia. dan kalau dipikirkan kembali,  sepertinya mereka juga harus mempelajari arti seni yang sebenaranya.
     Kembali lagi dengan diriku yang masih menatap layar komputer ini. Yah, aku melihat sendiri kenyataan yang mengatakan bahwa orang kaya adalah orang yang berkuasa. Hal itu memang terjadi karena mereka dapat mengubah segala sesuatu, menyelenggarakan segala sesuatu dan melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. Mereka takkan segan-segan untuk menginjak dibawahnya namun yang berada dibawahnya takkan sanggup untuk membantingnya.
     Kini sudah kelima harinya aku memandangi layar komputer ini. Tidak ada yang berbeda. Semuanya masih sama saja. Mata hatiku semakin nanar dibuatnya. Namun mereka tidaklah peduli. waktu terus berjalan dan saat itu hampir tiba. Tinggal saja menunggu hari yang semakin mendekat ini dan semuanya tentulah akan membuat penyesalan yang tak ada akhir. Hidup kembali dengan tekanan dan mereka tidak peduli. Kalaupun ada, mereka hanya ingin mendengar. Mereka hanya ingin melihat. Sebentar saja menatap miris namun sangat lama meninggalkan beban. Dan yah, mereka beberapa saat lagi akan tertawa puas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar